10 Perusahaan yang Pernah Terkena Serangan Ransomware: Apa yang Kita Pelajari?



Serangan ransomware telah menjadi ancaman besar bagi perusahaan di seluruh dunia, dengan berbagai industri mengalami dampak yang signifikan. Dari gangguan operasional hingga kerugian finansial yang besar, serangan ini tidak hanya merusak perusahaan secara individu tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi sektor bisnis secara keseluruhan. Berikut adalah 10 perusahaan besar yang pernah terkena serangan ransomware dan pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian tersebut.

1. Colonial Pipeline (2021)

Colonial Pipeline, operator jaringan pipa bahan bakar terbesar di AS, terkena serangan ransomware oleh kelompok DarkSide pada Mei 2021. Serangan ini menyebabkan gangguan besar pada pasokan bahan bakar di sepanjang Pantai Timur AS.

Pelajaran: Infrastruktur kritis sangat rentan terhadap serangan siber. Perusahaan perlu memperkuat keamanan siber dan memastikan adanya rencana darurat yang efektif.

2. Maersk (2017)

Raksasa pengiriman global Maersk terkena serangan ransomware NotPetya pada tahun 2017, yang menyebabkan gangguan operasional di seluruh dunia dan kerugian diperkirakan mencapai $300 juta.

Pelajaran: Satu serangan siber dapat menghancurkan jaringan global yang luas. Penting untuk memiliki backup data yang terpisah dan sistem keamanan yang tangguh.

3. NHS (2017)

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) terkena serangan ransomware WannaCry, yang mengganggu layanan kesehatan di seluruh negeri, termasuk pembatalan ribuan janji temu medis.

Pelajaran: Sektor kesehatan harus meningkatkan investasi dalam keamanan siber, terutama karena dampaknya langsung terhadap kehidupan manusia.

4. Garmin (2020)

Perusahaan teknologi Garmin menjadi korban serangan ransomware WastedLocker pada Juli 2020. Serangan ini memaksa Garmin menutup sebagian besar layanannya, termasuk platform GPS dan layanan penerbangan.

Pelajaran: Ketergantungan pada teknologi digital membuat perusahaan rentan. Perusahaan teknologi harus memiliki sistem pemulihan bencana yang andal.

5. CWT Global (2020)

Perusahaan manajemen perjalanan CWT Global terkena serangan ransomware Ragnar Locker pada tahun 2020. Perusahaan akhirnya membayar tebusan sebesar $4,5 juta.

Pelajaran: Negosiasi dengan penjahat siber adalah keputusan sulit dengan risiko tinggi. Penting untuk memiliki tim respons insiden yang terlatih dan kebijakan tebusan yang jelas.

6. Travelex (2020)

Penyedia layanan keuangan Travelex mengalami serangan ransomware REvil, yang menyebabkan layanan pertukaran mata uangnya offline selama berminggu-minggu. Serangan ini mempengaruhi operasi global perusahaan dan mempercepat kebangkrutannya.

Pelajaran: Serangan ransomware dapat mempercepat penurunan bisnis yang sudah dalam kesulitan. Keamanan siber harus menjadi prioritas, terutama untuk perusahaan dengan eksposur internasional.

7. JBS USA (2021)

Produsen daging terbesar di dunia, JBS, menjadi korban serangan ransomware pada Juni 2021, yang memaksa perusahaan menutup operasinya di Amerika Utara dan Australia sementara.

Pelajaran: Industri makanan dan pertanian merupakan target yang berisiko tinggi. Keamanan rantai pasokan harus dipantau dengan ketat untuk mencegah gangguan besar.

8. Brenntag (2021)

Perusahaan kimia Brenntag terkena serangan ransomware oleh kelompok DarkSide, yang meminta tebusan $7,5 juta. Perusahaan akhirnya membayar tebusan sekitar $4,4 juta untuk mendapatkan kembali akses ke datanya.

Pelajaran: Keamanan siber harus mencakup seluruh rantai pasokan, terutama di industri dengan risiko lingkungan tinggi seperti kimia.

9. Baltimore City (2019)

Kota Baltimore mengalami serangan ransomware RobbinHood, yang mengakibatkan gangguan besar pada layanan kota selama hampir sebulan. Biaya pemulihan mencapai lebih dari $18 juta.

Pelajaran: Pemerintah lokal dan nasional perlu meningkatkan pertahanan siber mereka. Infrastruktur publik yang lemah membuat kota rentan terhadap serangan yang berdampak luas pada warga.

10. Cognizant (2020)

Raksasa IT Cognizant terkena serangan ransomware Maze pada April 2020, yang menyebabkan gangguan besar pada layanan pelanggan dan kerugian finansial yang diperkirakan mencapai $50 juta hingga $70 juta.

Pelajaran: Perusahaan layanan IT harus menjaga keamanan yang ketat, mengingat dampak dari serangan terhadap klien mereka. Kesadaran keamanan dan kesiapan respons insiden sangat penting.

No comments:

Post a Comment